ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK PATOLOGIS AN’’K’’ UMUR 12 TAHUN DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA



LAPORAN PKK 2
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK PATOLOGIS AN.K
DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
DISUSUN OLEH :  
INCE FITRIAH 
091.17.P.001
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN PENDIDIKAN
KESEHATAN BAKTI INDONESIA ( YAPKESBI ) BANJARBARU
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
       Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK PATOLOGIS AN.K UMUR 12 TAHUN DENGAN DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA”.
       Penulisan laporan ini dapat kami selesaikan atas bimbingan berbagai pihak yang telah membantu kami, untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada:
1.      Siti Hardiyanti, S.Si.T.,MM, selaku Direktur Akademik Kebidanan Yapkesbi Banjarbaru.
2.      Isti Qomah, S.Si.T.,MM, selaku pembimbing pendidikan (CT) di Akademi Kebidanan Yapkesbi Banjarbaru.
3.      Dewi Sari Yanti, S.Si.T, selaku Koordinator Praktik Klinik Akademi Kebidanan Yapkesbi Banjarbaru.
4.      Fitriana Ulandari, S.Kep,Ns, selaku Pembimbing lahan (CI) di Akademi Kebidanan Yapkesbi Banjarbaru.
5.      Dr.Topik Norman Hidayat, selaku Kepala RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA.
       Saya menyadari bahwa laporan kasus ini memiliki kekurangan, untuk itu saya mengharapkan tegur sapa serta kritik yang bersifat membangun agar Laporan Kasus ini menjadi lebih baik. Terlepas dari segala kekurangannya, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pelayaan kesehatan dan dapat memberikan wawasan baru untuk kita semua.
Banjarbaru, 10 Oktober 2018
Ince Fitriah
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering disebut sebagai demam berdarah.
Menurut para ahli, demam berdarah dengue disebut sebagai penyakit (terutama sering dijumpai pada anak) yang disebabkan oleh virus Dengue dengan gejala utama demam, nyeri otot, dan sendi diikuti dengan gejala pendarahan spontan seperti : bintik merah pada kulit, mimisan, bahkan pada keadaan yang parah disertai muntah atau BAB berdarah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae, dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue. Morbiditas penyakit DBD menyebar di negara-negara Tropis dan Subtropis.
Disetiap negara penyakit DBD mempunyai manifestasi klinik yang berbeda. Di Indonesia Penyakit DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan sekarang menyebar keseluruh propinsi di Indonesia. Timbulnya penyakit DBD ditenggarai adanya korelasi antara strain dan genetik, tetapi akhir-akhir ini ada tendensi agen penyebab DBD disetiap daerah berbeda. Hal ini kemungkinan adanya faktor geografik, selain faktor genetik dari hospesnya. Selain itu berdasarkan macam manifestasi klinik yang timbul dan tatalaksana DBD secara konvensional sudah berubah. Infeksi virus Dengue telah menjadi masalah kesehatan yang serius pada banyak negara tropis dan sub tropis.
B.     TUJUAN PENULISAN
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan anak pada klien DHF (Dengue Haemorraghic Fever ).
2.      Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan :
a.       Definisi penyakit DHF pada anak.
b.      Etiologi penyakit DHF pada anak.
c.       Manifestasi klinik penyakit DHF pada anak.
d.      Patofisiologi penyakit DHF pada anak.
e.       Komplikasi penyakit DHF pada anak.
f.       Klasifikasi penyakit DHF pada anak.
g.      Pemeriksaan Penunjang DHF pada anak.
h.      Penatalaksanaan penyakit DHF pada anak.
C.      Manfaat
1)        Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada anak yg mengalami DHF, mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada anak sakit, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2)        Bagi Lahan Praktek
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktek dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada anak sakit sesuai standar pelayanan.
3)        Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada anak sakit.
 BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    PENGERTIAN
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (Christantie Efendy, 1995).
Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Seoparman, 1990).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam.
B.     ETIOLOGI
Sekurang-kurangnya ada empat tipe antigenik virus dengue yang berbeda. Lagipula, tiga virus yang dibawa arthopoda (arbo) lain menyebabkan penykit demam serupa atau identik ruam. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitif terhadap in aktivitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70˚C. Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di Indonesia dengan serotif ke 3 sebagai serotif yang paling banyak.
C.    PATOFISIOLOGI
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
Terjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi ( protombin dan fibrinogen ) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemorrhagic, renjatan terjadi secara akut.
Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoxia jaringan, acidosis metabolic dan kematian.
D.    MANIFESTASI KLINIS
a.       Demam tinggi selama 5 – 7 hari
b.      Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi
c.       Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma
d.      Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri
e.       Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati
f.       Sakit kepala
g.      Pembengkakan sekitar mata
h.      Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
i.        Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah)
E.     KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya :
a.       Perdarahan luas
b.      Shock atau renjatan
c.       Effuse pleura
d.      Penurunan kesadaran
F.     KLASIFIKASI
a.    Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
b.    Derajat II :
Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di bawah kulit seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain tempat.
c.    Derajat III :
Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.
d.   Derajat IV :
Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak terukur dan nadi tak teraba.
G.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.       Darah
1)      Trombosit menurun
2)      HB meningkat lebih 20 %
3)      HT meningkat lebih 20 %
4)      Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5)      Protein darah rendah
6)      Ureum PH bisa meningkat
7)      NA dan CL rendah.
b.      Serology : HI (hemaglutination inhibition test)
1.      Rontgen thorax : Efusi pleura
2.      Uji test tourniket (+)
H.    PENATALAKSANAAN
a.       Tirah baring
b.      Pemberian makanan lunak
c.       Pemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan intra vena (biasanya ringer lactat, nacl) ringer lactate merupakan cairan intra vena yang paling sering digunakan, mengandung Na + 130 mEq/liter, K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter , Cl 109 mEq/liter dan Ca = 3 mEq/liter.
d.      Pemberian obat-obatan: antibiotic, antipiretik
e.       Anti konvulsi jika terjadi kejang
f.       Monitor tanda-tanda vital ( T, S, N, RR)
g.      Monitor adanya tanda-tanda renjatan
h.      Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
i.        Periksa HB, HT, dan Trombosit setiap hari
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK PATOLOGIS AN’’K’’
UMUR 12 TAHUN DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER
DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
I.       PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal Pengkajian  : Kamis 10 Oktober 2018
Jam Pengkajian                : 14:30
Tempat Pengkajian           :Ruang Anak RSUD RAZA MARTAPURA
No. Rekam Medik           : 396781
  1. Data Subjektif
1.      Identitas
a.       Identitas bayi
Nama                                       : An.K
Tanggal Lahir                          : 29 Mei 2006
Umur                                       : 12 Tahun      
Jenis kelamin                           : Perempuan
Berat Badan                            : 28 Kg           
Panjang Badan/Tinggi Badan : 115 cm
b.      Identitas orang tua
                                                    Istri                                      Suami 
Nama               : Ny S                                       Tn.B
Umur               : 31 Tahun                               34 Tahun
Agama             : Islam                                      Islam
Suku / Bangsa : Banjar/Indonesia                    Banjar/Indonesia
Pendidikan      : SMA                                      SMA
Pekerjaan         : IRT                                        Wiraswasta
Alamat            : Komp Wijaya permai             Komp Wijaya permai
2.         Keluhan Utama
       “Ibu mengatakan bahwa anaknya demam + 3 Hari”
3.         Kedudukan Anak dalam Keluarga
Anak Ke 1 dari 2 bersaudara
4.         Riwayat Kesehatan
a.         Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan anaknya demam + 3 hari kemudian ibu membawanya ke RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA untuk mengetahui keadaan anaknya.
b.        Riwayat Penyakit Terdahulu
Ibu mengatakan dulu anaknya tidak pernah mengalami penyakit seperti ini.
c.         Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun, seperti kencing manis, asma, jantung, hipertensi, dan penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, AIDS, dll
5.      Riwayat Imuninasi
Imunisasi yang telah didapat anak :
No
Jenis Imunisasi
Jumlah Pemberian
Umur Pemberian
1
HB 0
1
2 Hari
2
BCG, POLIO 1
1
1 Bulan
3
DPT/HB1,POLIO 2
      1
2 Bulan
4
DPT/ HB2, POLIO 3
1
3 Bulan
5
DPT/ HB3, POLIO 4
1
4 Bulan
6
CAMPAK
1
9 Bulan
6.      Pola Kebiasaan sehari-hari
a.    Pola nutrisi
-          Sebelum sakit : Nafsu makan baik, Makan 3x sehari dengan komposisi nasi, lauk, dan sayur.
-            Saat sakit : Nafsu makan kurang dengan porsi ½ piring 2x sehari dengan jenis makanan bubur, ikan, sayur, dan buah buahan.
b.      Personal hygine
-          Sebelum sakit
Frekuensi Mandi         : 2 x Sehari
Ganti pakaian              : 2 x Sehari
-          Saat sakit :
Mandi                         : Hanya di seka dengan menggunakan handuk yg telah di rendam dengan air hangat
Ganti pakaian             :    Pakaian di gantikan oleh orang tua.
c.       Pola aktivitas
-          Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya bergerak dan setiap harinya bermain bersama kakak, dan kedua orang tua.
-            Saat sakit : Ibu mengatakan semenjak sakit anaknya rewel dan dan lemas .
d.      Pola eliminasi
-          Sebelum sakit
BAK
Frekuensi         : 4-6 x Sehari
Warna              : Kuning Jernih
Bau                  : Amoniak
Masalah           : Tidak Ada
BAB   
Frekuensi         : 1 x Sehari
Warna              : kuning
Konsistensi      : lembek
Masalah           : Tidak Ada
-          Saat sakit
BAK
Frekuensi         : 5-7 x Sehari
Warna              : Kuning Jernih
Bau                  : Amoniak
Masalah           : Tidak Ada
BAB   
                               Frekuensi        : 1 x Sehari
                   Warna             : kuning
                   Konsistensi     : lembek
                   Masalah          : Tidak Ada
7.      Data Psikososial
a.       Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Anggota keluarga terutama ibu mengerti arti pentingnya kesehatan dan berusaha untuk menjaga kebersihan.
b.      Keadaan lingkungan
Lingkungan tempat tinggal banyak ada tanaman yg tidak terurus.
c.       Pandangan keluarga terhadap penyakit anak
Ibu dan keluarga tdk mengerti mengapa anaknya mengalami ini.
  1. Data Objektif
1.      Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum               : Anak terlihat lemah
Kesadaran                       : Compossmentis
b.      Tanda-tanda vital
-          Suhu                        :   37,3 ˚C
-          Nadi                        :   84x / menit
-          Respirasi                  :   22x/ menit
-          BB sebelum sakit    :   29 Kg
-          BB sekarang            :   28 Kg
2.      Pemeriksaan Khusus
a.       Kepala           :   Simetris, tidak ada benjolan, kulit kepala dan rambut bersih.
b.      Muka             :   Simetris, tidak pucat.
c.       Mata              :   Simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat mata tidak cekung.
d.      Telinga          :   Simetris, bersih, tidak ada serumen.
e.       Hidung          :   Tidak ada pernafasan cuping hidung.
f.       Mulut            :   Bibir merah muda, tidak labioschicys dan labiopalatoschicys, gusi tidak pucat, lidah bersih, dan bibir kering.
g.      Leher             :   tidak ada pembengkakan kelenjar Tyroid, penyakit limfe, dan pelebaran vena Juguralis serta tdk ada pembatasan gerak leher.
h.      Dada             :   Simetris, puting susu tidak menonjol.
i.        Abdomen      :   Bentuk normal, tidak ada benjolan, tidak ada hernia Umbilikalis.
j.        Ekstremitas   :   Tidak hipospadia dan tidak kriptorsidisme, ada bitnik bitnik merah.
k.      Genitalia        :   Tidak di lakukan .
l.        Anus              : Tidak di lakukan.
3.    Pemeriksaan Penunjang
     HB : 14.1 gr/dL
     Trombosit : 120
C.    ASSESMENT
Anak berumur 12 tahun dengan Dengue Hemoragic Fever
D.    PLANNING
1)      Membina Hubungan Baik Dengan Ibu Dan Anak.
“Hubungan Baik Telah Dibina”
2)      Beritahu Hasil Pemeriksaan Kepada Ibu Atau Keluarga Seperti :
-           Suhu   :                               37,3 ˚c
-          Nadi    :                               84x / Menit
-          Respirasi                              :   22x/ Menit
-          Bb Sekarang                        :   28 Kg
“Ibu Mengerti Penjelasan Keadaan Pasien ”
3)      Menjelaskan Pentingnya Tirah Baring Bagi Pasien Untuk Membantu Proses Penyembuhan Bagi Pasien.
“Pasien Dan Ibu Mengerti Dan Bersedia Membantu Pasien Untuk Melakukan Tirah Baring”
4)      Menganjurkan Pasien Untuk Banyak Minum ± 2,5 Ltr/24 Jam Karena Peningkatan Suhu Tubuh Akan Menyebabkan Penguapan Tubuh Meningkat Sehingga Perlu Diimbangi Dengan Asupan Cairan Yang Banyak.
“Pasien Mengerti Dan Bersedia Minum Yang Banyak “
5)      Menganjurkan Kepada Ibu Dan Keluarga Untuk Mengkompres Pasien Di Bagian Kepala Dan Bagian Lipatan Serta Menganjurkan Anak Untuk Mengganti Pakaian Dengan Pakaian Yang Tipis Agar Membantu Meningkatkan Penguapan Panas Tubuh
“Ibu Mengerti Dan Bersedia Melakukanya ”
6)      Kolaborasi Dengan Petugas Laboratorium Untuk Pemeriksaan Hb Dan Trombosit.
“Kolaborasi Telah Di Lakukan”
7)      Mensosisalisasikan Pencegahan DHF Dengan 3 M, Yaitu :
a.       Menguras Bak Dan Tempat Penampungan Air
b.      Menutup Bak Dan Tempat Penampungan Air
c.       Mengubur Kaleng / Botol- Botol Bekas
Ibu Dan Keluarga Mengerti Dan Bersedia Melakukanya”
8)      Mendokumentasikan Seluruh Tindakan Yang Di Lakukan Dalam Bentuk Soap.
Seluruh Tindakan Telah Di Dokumentasikan Dalam Bentuk Soap”
BAB IV
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Banyak cara untuk menurunkan insiden terjadinya DHF. Karena vektor dari DHF adalah nyamuk Aedes a, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan untuk memutuskan rantai penyakit:
1.      Tanpa insektisida:
a.       Menguras bak mandi, tempayan, drum, dll minimal seminggu sekali.
b.      Menutup penampungan air rapat- rapat.
c.       Membersihkan pekarangan dari kaleng bekas, botol bekas yang memungkinkan nyamuk bersarang.
2.      Dengan insektisida:
a.       Malathion untuk membunuh nyamuk dewasa: biasanya dengan fogging/pengasapan.
b.      Abate untuk membunuh jentik nyamuk denan cara ditabur pada bejana- bejana tempat penampungan air bersih dengan dosis 1 gram Abate SG 1% per 10 liter air.
B.  Saran
Penulis berharap semoga penyusunan makalah tentang ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN DHF ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pendidikan dan praktik Kebidanan. Dan juga dengan makalah ini dapat menjadi acuan untuk tindakan proses Kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Asuhan keperawatan pada anak.(diakses 07-10-2018)
Anonim, 2009. asuhan keperawatan pada anak. (diakses 07-10-2018) http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/02/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan.html
Mansjoer, arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III vol. 1. Jakarta : Media Aesculapius.
Nining, 2009. Asuhan keperawatan pada anak dengan dangue. (diakses 07-10-2018)http://nsnining.blogspot.com/2009/03/asuhan-keperawatan-anak-dengan-  dengue.html
Ridwanamiruddinm, 2008. Epidemiologi DBD dan pelayananya (diakses 07-10-2018). http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2008/01/16/epidemilogi-dbd-dan-pelayanannya/

Komentar